Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum...
Kali ini saya akan memperkatakan tentang Imam Al-Baihaqi.
Abu Bakar Al-Baihaqi
Nama beliau adalah Ahmad bin Al-Husain bin Ali bin Musa bin Al-Khazraujirdi Al-Khurasani Al-Baihaqi.
Usahanya Menuntut Ilmu Ibnu As-Subki menceritakan proses pencarian ilmu yang ia lakukan seperti berikut, “Al-Baihaqi melakukan haji. Lalu ia menuju Baghdad. Di sana,beliau berguru kepada Hilal Al-Haffar, Abu Al-Husain bin Busyran, dan segolongan ulama lain. Selain belajar kepada ulama-ulama di Baghdad,beliau juga belajar kepada ulama-ulama yang ada di Mekkah, seperti Abu Abdillah bin Nazhif, dan ulama-ulama lain yang ada di Irak, Hijaz, dan Al-Jibal. Jika dihitung, guru-gurunya lebih dari seratus orang. Hal ini tidak seperti yang dialami oleh At-Tirmidzi, An-Nasa’I, dan Ibnu Majah. Khusus dalam bidang ilmu fiqh, ia berguru kepada Nashir Al-Umairi. Ia menyusun karya-karyanya setelah menjadi ulama yang paling ‘alim di zamannya, paling cerdas, paling cepat paham, paling baik akalnya. Kitab-kitab karyanya mencapai 1000 juz. Belum ada seorang pun yang boleh menandinginya dalam menyusun karya-karya seperti yang telah dicapainya tersebut.”
Guru-gurunya Imam Adz-Dzahabi mengatakan, “Al-Baihaqi mendengarkan hadith dari Abu Al-Hasan Muhammad bin Al-Hasan Al-Alawi, Abu Abdillah al-Hakim, Abu Tharir bin Mahmasy, Abu Bakar bin Faurak, Abu Ali Ar-Raudzabari, Abdullah bin Yusuf bin Banawih, Abu Abdirrahman As-Silmi, sejumlah ulama di Khurasan, Hilal bin Muhammad Al-Haffar, Abu Al-Husain bin Busyrah, Ibnu Ya’qub Al-Iyadhi, sejumlah ulama Baghdad, Al-Hasan bin Farras di Makkah, Janah bin Nadzir, dan sejumlah ulama di Kufah.”
Murid-muridnya Adz-Dzahabi mengatakan, “Murid-muridnya adalah Syeikh Al-Islam Abu Ismail Al-Anshari, Ismail bin Ahmad (anaknya), Abu Al-Hasan Ubaidillah bin Muhammad bin Ahmad (cucunya), Abu Zakariya Yahya bin Mandah Al-Hafizh, Abu Al-Ma’ali Muhammad bin Ismail Al-Farisi, Abdul Jabbar bin Muhammad Al-Khawari, Abdul Hamid bin Muhammad Al-Khawari, Abu Bakar Abdurrahman Al-Buhairi An-Naisaburi yang meninggal pada tahun 540 Hijriah, dan sejumlah murid-murid lain.”
Karya-Karyanya Adz-Dzahabi mengatakan, “Al-Baihaqi mendapatkan berkah dalam ilmunya. Ia telah menyusun banyak karya yang bermanfaat. Ia telah memutuskan untuk menetap di desanya dan menyibukkan diri dengan menyusun dan mengarang. Ia menyusun As-Sunan Al-Kabair sebanyak sepuluh jilid. Dalam hal ini, tidak ada seorang pun yang menyamainya.” Karya-karya Al-Baihaqi yang lain di antaranya iaitu 1-As-Sunan wa Al-Atsar (empat jilid) 2-Al-Asma’ wa Ash-Shifat (dua jilid) 3-Al-Mu’taqad (satu jilid) 4-At-Targhib wa Tarhib (satu jilid) 5-Al-Khilafiyat (tiga jilid) 6-Az-Zuhd (satu jilid) 7-Nushush Asy-Sayafi’I (dua jilid) 8-Dala’il An-Nubuwwah (empat jilid) 9-As-Sunan Ash-Shaghir (satu jilid) 10-Syu’ab Al-Iman (dua jilid).
Meninggalnya Adz-Dzahabi mengatakan, “Setelah orang-orang mendengarkan pemaparan ilmunya yang terakhir,beliau kemudiannya jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 10 Jamadil awwal tahun 458 Hijriah.Beliau dimandikan, dikafankan, dan dimasukkan ke dalam peti untuk dipindah ke Baihaq, suatu tempat yang jauhnya dari Naisabur dua hari perjalanan unta.Al-Baihaqi hidup selama 74 tahun.”
At-Taj As-Subki mengatakan, “Imam Al-Baihaqi adalah salah satu imam kaum muslimin, penunjuk kebenaran bagi kaum mukminin, dan da'ie yang mengajak kepada tali Allah yang kukuh.Beliau adalah seorang Al-Hafiz yang besar, ahli usul yang cerdas, zuhud, dan membela mazhab baik dasar-dasar mahupun cabang-cabangnya.Beliau adalah gunung dari gunung-gunung ilmu.” Moga beroleh manfaat dari penulisan ini.InsyaAllah... Sekian. |
0 comments:
Post a Comment